Senin, 30 Juli 2012

Mengenal suluk karebet


 

               RM.karebet nama kecil beliau joko tingkir ,juga sayid abdurohman hadi wijoyo /sultan hadi wijoyo pajang  seorang tokoh legendaris massa silam yang memiliki banyak kisah kehidupan yang patut di teladani perjalanan hidupnya sejak anak muda hingga dewasa.Sewaktu kanak kanak beliau ikut bude beliau di desa tingkir  solo tigo dalam asuhan Nyai ageng kebo kanigoro.Melihat tempat pelatihan massa  kanak kanak beliau di sendang senjoyo   ,suatu saat beliau di sabdo oleh budenya bahwa kelak akan menjadi seorang Raja di pulau jawa maka beliau bertambah bersungguh sungguh dalam melatih diri ilmu kanuragan ,kependekaran hingga jadi pemuda yang sangat berwibawa .Suatu saat beliau di datangi guru beliau Kanjeng sunan kali Jogo untuk pergi ke demak Bintoro ikut mengabdi pada kasultanan demak menjadi prajurit.Maka semenjak saat itulah beliau pamit pada budenya mengembara berguru pada orang orang linuwih terutama pada ki ageng selo ,tentang tata cara menjadi prajurit .Di tambah lagi berguru pada Kanjeng Sunan kudus seorang panglima perang kasultanan Demak bintoro.Hingga beliau di terima menjadi prajurit demak Bintoro  serta jadi menantu Sultan Demak ketiga  .
          Dalam ilmu sari’at beliau memang ahli ,seorang santri yang alim alamah ulama salafusolih yang tak di ragukan massalah kedalamanya .Dalam diri beliau memang seorang pencari ilmu yang sangat tekun betul betul  berangkat dari nol hingga dewasa menjadi sang ahli ilmu sari’at.Kelanjutan Ilmu sari’at beliau juga ahli dalam ilmu Tasawuf Toriqoh Sufiyah dari para guru guru sepuh beliau terutama Kanjeng sunan kali jogo,syeikh siti jenar serta lain lainya .Mengenahi Toriqoh yang beliau Kuasai antara lain Al qodiriyah ,Annaqsabandiyah ,Satoriyah,Kholwatiyah ,Kubrowiyah ,Jawiyah .Dengan modal ilmu itulah akhirnya beliau mampu menjadi seorang adi pati pajang kemudian meningkat  lagi menjadi Sultan Demak ke empat yang berkedudukan keraton di Pajang solo dengan nama Agung  Kanjeng Sultan hadi Wijoyo Pajang.Selain beliau seorang raja beliau juga seorang Ulama’tasawuf Ahli Sufi seorang al Mursid Toriqoh Sufiyah .Dalam istilah Jawa Di sebut Sayidin Panoto Gomo.Penguasa kerajaan  dan penguasa ke agamaan islam meneruskan titah perjuangan Islam wali Songo tanah jawi.

 

               RM.karebet nama kecil beliau joko tingkir ,juga sayid abdurohman hadi wijoyo /sultan hadi wijoyo pajang  seorang tokoh legendaris massa silam yang memiliki banyak kisah kehidupan yang patut di teladani perjalanan hidupnya sejak anak muda hingga dewasa.Sewaktu kanak kanak beliau ikut bude beliau di desa tingkir  solo tigo dalam asuhan Nyai ageng kebo kanigoro.Melihat tempat pelatihan massa  kanak kanak beliau di sendang senjoyo   ,suatu saat beliau di sabdo oleh budenya bahwa kelak akan menjadi seorang Raja di pulau jawa maka beliau bertambah bersungguh sungguh dalam melatih diri ilmu kanuragan ,kependekaran hingga jadi pemuda yang sangat berwibawa .Suatu saat beliau di datangi guru beliau Kanjeng sunan kali Jogo untuk pergi ke demak Bintoro ikut mengabdi pada kasultanan demak menjadi prajurit.Maka semenjak saat itulah beliau pamit pada budenya mengembara berguru pada orang orang linuwih terutama pada ki ageng selo ,tentang tata cara menjadi prajurit .Di tambah lagi berguru pada Kanjeng Sunan kudus seorang panglima perang kasultanan Demak bintoro.Hingga beliau di terima menjadi prajurit demak Bintoro  serta jadi menantu Sultan Demak ketiga  .
          Dalam ilmu sari’at beliau memang ahli ,seorang santri yang alim alamah ulama salafusolih yang tak di ragukan massalah kedalamanya .Dalam diri beliau memang seorang pencari ilmu yang sangat tekun betul betul  berangkat dari nol hingga dewasa menjadi sang ahli ilmu sari’at.Kelanjutan Ilmu sari’at beliau juga ahli dalam ilmu Tasawuf Toriqoh Sufiyah dari para guru guru sepuh beliau terutama Kanjeng sunan kali jogo,syeikh siti jenar serta lain lainya .Mengenahi Toriqoh yang beliau Kuasai antara lain Al qodiriyah ,Annaqsabandiyah ,Satoriyah,Kholwatiyah ,Kubrowiyah ,Jawiyah .Dengan modal ilmu itulah akhirnya beliau mampu menjadi seorang adi pati pajang kemudian meningkat  lagi menjadi Sultan Demak ke empat yang berkedudukan keraton di Pajang solo dengan nama Agung  Kanjeng Sultan hadi Wijoyo Pajang.Selain beliau seorang raja beliau juga seorang Ulama’tasawuf Ahli Sufi seorang al Mursid Toriqoh Sufiyah .Dalam istilah Jawa Di sebut Sayidin Panoto Gomo.Penguasa kerajaan  dan penguasa ke agamaan islam meneruskan titah perjuangan Islam wali Songo tanah jawi.
              Mengenahi macam macam Tingkatan ilmiyah beliau dapat di tela’ah dalam bunyi Musik gamelan dan gong perangkat wayang sebuah adat seni kabudayan jawa islam.Antara lain berikut,nang ,ning ,nung,gung,yang bermula dari kata henang ,hening ,henung ,hagung.Melihat dari adat kebiasaan sebuah bahasa yang berlaku di jepara kata nang,adalah sebuah pangilan pada anak kecil yang di sayangi .Kemudian kata Ning sebuah pangilan pada anak perempuan ,untuk adat jawa timuran kata ning sebuah panggilan kehormatan pada Putri seorang Kiyai ulama’ yang berlaku hingga saat ini juga.Mengenahi maknawiyah ilmiyah menunjukkan sebuah tingkatan derajat ilmu ,kata Henang mengandung arti tingkatan dasar ilmu Sari’at,bisa di kiyaskan pula dalam kata Branang tanda Buah buahan yang menjelang kematangan.Kemudian kata Hening mengandung arti makna tingkatan ilmu toriqoh tasawuf,yang menunjukkan keadaan situasi yang hening alias khusuk mencapai ketenangan jiwa yang sangat dalam .lanjut kata henung terambil dari bahasa kata demunung alias ngerti ,pengertian .Untuk tingkatan Ilmu masuk pada level hakikat kelanjutan dari tingkatan Ilmu Toriqoh.terakhir kata hagung terambil dari bahasa kata kehagungan yang memiliki makna tingkatan ilmu ma’rifat,sebuah tingkatan ilmu tertinggi dalam tataran ilmu islam .jadi dengan demikian dapat mudah kita pahami bahwa beliau kanjeng sultan hadi wijoyo seorang ahli ilmu yang menguasai dengan sempurna tingkatan ilmiyah islamiyah mulai dari sari’at,toriqoh,hakikat,ma’rifat.                                                                     
           Dalam kedudukan derajat beliau telah sempurna dalam beberapa tingkatan makom,sari’at ,toriqoh,haqiqot,Ma’rifat,taukhid dalam istilah jawa mencapai puncak ilmu yang sempurna yaitu makom wihdatul wujud atau manunggaling kawulo gusti.bagi kalangan ilmuwan hal demikian sudah di mengerti begitu pula bagi kalangan pelaku toriqoh tasawuf yang sudah mencapai  puncak kasempurnan.Demikianlah runtutan lakon laku beliau kanjeng sultan hadi wijoyo serta makom derajat beliau persoalan ini dapat di pelajari dalam tataran ilmiyah tasawuf toriqoh Annaqsabandiyah satoriyah jawiyah .
                                                                                        PENULIS SANG BEGAWAN ABIYOSO .
                SYARIF IMAM HADI SASONGKO PENERUS AL MURSID TORIQOH SATORIYAH JAWIYAH ,PENGAGENG SUFI GLOBAL. 12-35.   29-7-2012.  MAGELANG.
                                                        . MEN           Dalam kedudukan derajat beliau telah sempurna dalam beberapa tingkatan makom,sari’at ,toriqoh,haqiqot,Ma’rifat,taukhid dalam istilah jawa mencapai puncak ilmu yang sempurna yaitu makom wihdatul wujud atau manunggaling kawulo gusti.bagi kalangan ilmuwan hal demikian sudah di mengerti begitu pula bagi kalangan pelaku toriqoh tasawuf yang sudah mencapai  puncak kasempurnan.Demikianlah runtutan lakon laku beliau kanjeng sultan hadi wijoyo serta makom derajat beliau persoalan ini dapat di pelajari dalam tataran ilmiyah tasawuf toriqoh Annaqsabandiyah satoriyah jawiyah .
                                                                                        PENULIS SANG BEGAWAN ABIYOSO .
                SYARIF IMAM HADI SASONGKO PENERUS AL MURSID TORIQOH SATORIYAH JAWIYAH ,PENGAGENG SUFI GLOBAL. 12-35.   29-7-2012.  MAGELANG.
                                                        . MEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar