RM.karebet nama kecil beliau
joko tingkir ,juga sayid abdurohman hadi wijoyo /sultan hadi wijoyo pajang seorang tokoh legendaris massa silam yang
memiliki banyak kisah kehidupan yang patut di teladani perjalanan hidupnya
sejak anak muda hingga dewasa.Sewaktu kanak kanak beliau ikut bude beliau di
desa tingkir solo tigo dalam asuhan Nyai
ageng kebo kanigoro.Melihat tempat pelatihan massa kanak kanak beliau di sendang senjoyo ,suatu
saat beliau di sabdo oleh budenya bahwa kelak akan menjadi seorang
Raja di pulau jawa maka beliau bertambah bersungguh sungguh dalam
melatih diri ilmu kanuragan ,kependekaran hingga jadi pemuda yang sangat
berwibawa .Suatu saat beliau di datangi guru beliau Kanjeng sunan kali Jogo
untuk pergi ke demak Bintoro ikut mengabdi pada kasultanan demak menjadi
prajurit.Maka semenjak saat itulah beliau pamit pada budenya mengembara berguru
pada orang orang linuwih terutama pada ki ageng selo ,tentang tata cara menjadi
prajurit .Di tambah lagi berguru pada Kanjeng Sunan kudus seorang panglima
perang kasultanan Demak bintoro.Hingga beliau di terima menjadi prajurit demak
Bintoro serta jadi menantu Sultan Demak
ketiga .
Dalam ilmu sari’at beliau memang ahli
,seorang santri yang alim alamah ulama salafusolih yang tak di ragukan massalah
kedalamanya .Dalam diri beliau memang seorang pencari ilmu yang sangat tekun
betul betul berangkat dari nol hingga
dewasa menjadi sang ahli ilmu sari’at.Kelanjutan Ilmu sari’at beliau juga ahli
dalam ilmu Tasawuf Toriqoh Sufiyah dari para guru guru sepuh beliau terutama
Kanjeng sunan kali jogo,syeikh siti jenar serta lain lainya .Mengenahi Toriqoh
yang beliau Kuasai antara lain Al qodiriyah ,Annaqsabandiyah
,Satoriyah,Kholwatiyah ,Kubrowiyah ,Jawiyah .Dengan modal ilmu itulah akhirnya
beliau mampu menjadi seorang adi pati pajang kemudian meningkat lagi menjadi Sultan Demak ke empat yang
berkedudukan keraton di Pajang solo dengan nama Agung Kanjeng Sultan hadi Wijoyo Pajang.Selain
beliau seorang raja beliau juga seorang Ulama’tasawuf Ahli Sufi seorang al
Mursid Toriqoh Sufiyah .Dalam istilah Jawa Di sebut Sayidin Panoto
Gomo.Penguasa kerajaan dan penguasa ke
agamaan islam meneruskan titah perjuangan Islam wali Songo tanah jawi.
RM.karebet nama kecil beliau
joko tingkir ,juga sayid abdurohman hadi wijoyo /sultan hadi wijoyo pajang seorang tokoh legendaris massa silam yang
memiliki banyak kisah kehidupan yang patut di teladani perjalanan hidupnya
sejak anak muda hingga dewasa.Sewaktu kanak kanak beliau ikut bude beliau di
desa tingkir solo tigo dalam asuhan Nyai
ageng kebo kanigoro.Melihat tempat pelatihan massa kanak kanak beliau di sendang senjoyo ,suatu
saat beliau di sabdo oleh budenya bahwa kelak akan menjadi seorang
Raja di pulau jawa maka beliau bertambah bersungguh sungguh dalam
melatih diri ilmu kanuragan ,kependekaran hingga jadi pemuda yang sangat
berwibawa .Suatu saat beliau di datangi guru beliau Kanjeng sunan kali Jogo
untuk pergi ke demak Bintoro ikut mengabdi pada kasultanan demak menjadi
prajurit.Maka semenjak saat itulah beliau pamit pada budenya mengembara berguru
pada orang orang linuwih terutama pada ki ageng selo ,tentang tata cara menjadi
prajurit .Di tambah lagi berguru pada Kanjeng Sunan kudus seorang panglima
perang kasultanan Demak bintoro.Hingga beliau di terima menjadi prajurit demak
Bintoro serta jadi menantu Sultan Demak
ketiga .
Dalam ilmu sari’at beliau memang ahli
,seorang santri yang alim alamah ulama salafusolih yang tak di ragukan massalah
kedalamanya .Dalam diri beliau memang seorang pencari ilmu yang sangat tekun
betul betul berangkat dari nol hingga
dewasa menjadi sang ahli ilmu sari’at.Kelanjutan Ilmu sari’at beliau juga ahli
dalam ilmu Tasawuf Toriqoh Sufiyah dari para guru guru sepuh beliau terutama
Kanjeng sunan kali jogo,syeikh siti jenar serta lain lainya .Mengenahi Toriqoh
yang beliau Kuasai antara lain Al qodiriyah ,Annaqsabandiyah
,Satoriyah,Kholwatiyah ,Kubrowiyah ,Jawiyah .Dengan modal ilmu itulah akhirnya
beliau mampu menjadi seorang adi pati pajang kemudian meningkat lagi menjadi Sultan Demak ke empat yang
berkedudukan keraton di Pajang solo dengan nama Agung Kanjeng Sultan hadi Wijoyo Pajang.Selain
beliau seorang raja beliau juga seorang Ulama’tasawuf Ahli Sufi seorang al
Mursid Toriqoh Sufiyah .Dalam istilah Jawa Di sebut Sayidin Panoto
Gomo.Penguasa kerajaan dan penguasa ke
agamaan islam meneruskan titah perjuangan Islam wali Songo tanah jawi.
Mengenahi macam macam Tingkatan
ilmiyah beliau dapat di tela’ah dalam bunyi Musik gamelan dan gong perangkat
wayang sebuah adat seni kabudayan jawa islam.Antara lain berikut,nang ,ning
,nung,gung,yang bermula dari kata henang ,hening ,henung ,hagung.Melihat dari
adat kebiasaan sebuah bahasa yang berlaku di jepara kata nang,adalah sebuah
pangilan pada anak kecil yang di sayangi .Kemudian kata Ning sebuah pangilan
pada anak perempuan ,untuk adat jawa timuran kata ning sebuah panggilan
kehormatan pada Putri seorang Kiyai ulama’ yang berlaku hingga saat ini
juga.Mengenahi maknawiyah ilmiyah menunjukkan sebuah tingkatan derajat ilmu
,kata Henang mengandung arti tingkatan dasar ilmu Sari’at,bisa di kiyaskan pula
dalam kata Branang tanda Buah buahan yang menjelang kematangan.Kemudian kata
Hening mengandung arti makna tingkatan ilmu toriqoh tasawuf,yang menunjukkan
keadaan situasi yang hening alias khusuk mencapai ketenangan jiwa yang sangat
dalam .lanjut kata henung terambil dari bahasa kata demunung alias ngerti
,pengertian .Untuk tingkatan Ilmu masuk pada level hakikat kelanjutan dari
tingkatan Ilmu Toriqoh.terakhir kata hagung terambil dari bahasa kata
kehagungan yang memiliki makna tingkatan ilmu ma’rifat,sebuah tingkatan ilmu
tertinggi dalam tataran ilmu islam .jadi dengan demikian dapat mudah kita
pahami bahwa beliau kanjeng sultan hadi wijoyo seorang ahli ilmu yang menguasai
dengan sempurna tingkatan ilmiyah islamiyah mulai dari
sari’at,toriqoh,hakikat,ma’rifat.
Dalam kedudukan derajat
beliau telah sempurna dalam beberapa tingkatan makom,sari’at
,toriqoh,haqiqot,Ma’rifat,taukhid dalam istilah jawa mencapai puncak ilmu yang
sempurna yaitu makom wihdatul wujud atau manunggaling kawulo gusti.bagi kalangan
ilmuwan hal demikian sudah di mengerti begitu pula bagi kalangan pelaku toriqoh
tasawuf yang sudah mencapai puncak
kasempurnan.Demikianlah runtutan lakon laku beliau kanjeng sultan hadi wijoyo
serta makom derajat beliau persoalan ini dapat di pelajari dalam tataran
ilmiyah tasawuf toriqoh Annaqsabandiyah satoriyah jawiyah .
PENULIS SANG BEGAWAN ABIYOSO .
SYARIF IMAM HADI SASONGKO
PENERUS AL MURSID TORIQOH SATORIYAH JAWIYAH ,PENGAGENG SUFI GLOBAL. 12-35. 29-7-2012.
MAGELANG.
. MEN Dalam kedudukan derajat
beliau telah sempurna dalam beberapa tingkatan makom,sari’at
,toriqoh,haqiqot,Ma’rifat,taukhid dalam istilah jawa mencapai puncak ilmu yang
sempurna yaitu makom wihdatul wujud atau manunggaling kawulo gusti.bagi kalangan
ilmuwan hal demikian sudah di mengerti begitu pula bagi kalangan pelaku toriqoh
tasawuf yang sudah mencapai puncak
kasempurnan.Demikianlah runtutan lakon laku beliau kanjeng sultan hadi wijoyo
serta makom derajat beliau persoalan ini dapat di pelajari dalam tataran
ilmiyah tasawuf toriqoh Annaqsabandiyah satoriyah jawiyah .
PENULIS SANG BEGAWAN ABIYOSO .
SYARIF IMAM HADI SASONGKO
PENERUS AL MURSID TORIQOH SATORIYAH JAWIYAH ,PENGAGENG SUFI GLOBAL. 12-35. 29-7-2012.
MAGELANG.
. MEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar