SADRANAN AGUNG WOTGALEH
JOGJA
MATARAM KOTA GEDE:
Suatu kejayaan Kerajaan Islam Jawa
di masa lalu terjadi sekitar abad 15 m.yang di berdirikan oleh Ki Gedhe Mataram
/Ki Ageng Pemanahan .Menurut kisah yang sudah mashur Mataram berawal dari
sebuah perdikan yang berkembang pesat dan maju secara cepat hingga menjadi
sebuah kadipaten. Setelah Kasultanan Pajang Pari Purna Mataram berganti menjadi
sebuah Kerajaan Islam Jawa, di bawah pimpinan beliau Panembahan Senopati ing
ngalogo yang termasuk masih putra sang pendiri Mataram .Di lihat dari tinggalan
yang ada Mataram sebuah kerajaan yang terfokuskan pada pertanian dan
perdagangan ,pasar Kota Gede adalah satu bukti sejarah yang jelas atas kejayaan
Mataram yang hingga kinipun masih hidup
sebagai pasar tertua di daerah istimewa jogja.selain pasar sebuah Masjid Gede
dan makom agung Raja raja Mataram yang keberadaanya satu lokasi dengan Masjid.
Masjid dalam islam adalah suatu
bangunan suci kebanggaan orang islam yang jadi ciri khas utama ,sebuah tanah
yang teristimewa diatas bumi adalah sebuah tanah yang ada bangunan Masjidnya .Masjid pula di sebut Rumah Alloh di muka bumi.dari tinggalan berupa
Masjid inilah penunjuk jelas tentang keberadaan kerajaan islam jawi di massa
kekuasaan beliau sang Panembahan Senopati Mataram .Dengan adanya bukti Masjid
Inilah sebuah jawaban jelas tuduhan macem macem pada beliau sang panembahan
Senopati.jika di tilik lebih dalam lagi beliau selain seorang Raja penguasa
,pengatur kerajaan /kenegaraan beliau juga seorang Ulama’agung ahli tasawuf
,seorang Mursid Toriqoh Sufiyah Annaqsabandiyah ,kholwatiyah ,kubrowiyah
,jawiyah ,meneruskan mandate perjuangan ayahanda beliau ,ki gede Mataram
,sultan hadi wijoyo pajang yang sebagai ayah angkat beliau,juga beliau kanjeng
Sunan kali jaga guru beliau .Memang begitulah tokoh jawa massa lalu seorang
penguasa sekaligus seorang Ulama’jadi dalam pengaturan kehidupan kemasyarakatan
kenegaraan jelas berpondasikan kitab suci dan dasar dasar agama islam yang
sudah menyatu menjadi sebuah adat kebudayaan islam jawa .
Keberadaan Mataram sendiri suatu
perwujudan kerajaan islam jawi meneruskan massa kejayaan ,Maja pahit,Demak Bintoro
,wali songo ,pajang solo.Melihat dari namanya saja kerajaan islam jawi jelas
hukum yang berlaku di wilayah Mataram
menggunakan hukum Islam seperti yang berlaku di kerajaan sebelumnya .
MASJID SULTONI WOTGALEH SENDANG
TIRTO:
Sebuah bangunan suci yang cukup
kuno sejak abad 16 M.Sebagai istana terakhir beliau Panembahan Purboyo 1 dan
2.yang di makomkan di belakang masjid serta anak turun beliau juga murid murid
dan masyarakat sekitar .Keberadaan masjid yang cukup tepat berada di tengah
sawah tanaman tebu sangat cocok sekali buat sesirih kholwat anggayuh wahyuning
gusti .Memang tiap malam ada saja yang melekan sesirih ,ziarah ngudi ilmu
,kaberkahan gusti di makom agung Panembahan Purboyo putra beliau Panembahan senopati
Ing ngalogo .keberadaan beliau Panembahan purboyo selain punggawa kerajaan
mataram juga seorang Ulama’agung ahli sufi yang mengajarkan toriqoh kholwatiyah
kubrowiyah jawiyah meneruskan mandate ayahanda beliau Panembahan Senopati .Masjid
sultoni di buat I’tikaf ,ngasah ilmu memang sangat bagus dan tepat sekali
karena keberadaanya yang cukup lumayan terpisah dari perkampungan ,jadi jauh
dari kebisingan masyarakat sehingga bisa hening konsentrasi penuh .Kegiatan
rutinitas jamaah lima waktu berjalan dengan baik di tambah lagi buat pendidikan
anak anak TPA.Sholat jumat,dan upacara upacara khusus agama islam terutama
,,Untuk menjalankan acara sadranan agung yang di laksanakan rutinitas setahun
sekali .Seperti yang baru saja terlaksana dengan baik di hari minggu pon
6-9-2012.
Menilik kekhususan beliau shokhibul
makom Panembahan Purboyo 1 dan 2 seorang yang linuwih teranugrahi ilmu
kesaktian yang sempurna yang terkenal di juluki banteng Mataram ,karena
memiliki kekuatan seperti banteng di kala berlaga di medan peperangan membela
dan membesarkan kerajaan Mataram .tepat sekali untuk mengasah menajamkan ilmu kanuragan kesaktian
ilmu ilmu hikmah dan ilmu kebatinan li tabarukan pada shokhibul makom agung
beliau panembahan Purboyo.Budaya sesirih ibadah Kholawat I’tikaf mendekatkan
diri pada dzat yang maha agung Alloh Robbul alamiin.Jenis kegiatan Khusus
sesirih riyadhoh di makom auliya’ piyantun Agung linuwih memang sebuah ciri
khas ,lelaku para sufi ahli tasawuf/toriqoh semenjak dahullu hingga sampai kapan
saja .Jenis ilmu tasawuf memang ilmu sepuh kelanjutan dari ilmu ilmu sari’at
islami yang di ajarkan di sekolahan ,madrasah ,pondok pesantren .Ilmu toriqoh
memang jajaran ilmu yang berkelas tinggi jadi system dan modelnya tak sama
seperti yang di ajarkan di kalangan ilmu sari’at,maka jenis ilmu tasawuf ada
guru khususnya sendiri yang umum di kenal sebagai Guru Suci,kasepuhan ,kasempurnan
dalam dunia tasawuf islam di sebut al mursid toriqoh tasawuf.Dalam bahasa jawa
sebagai panembahan /kiyai ageng sepuh ,para sunan di zamanya massa wali songo.Memang
beliau beliau inilah penerus perjuangan para wali songo ahli sufi telatah jawi.
ADAT KABUDAYAN ISLAM JAWI.
Tumbuh dan besarnya islam di
Nusantara memang tak sama dengan negeri lainya bahkan dengan negeri asal mula
islam di lahirkan saat ini.Islam Nusantara yang sudah menyatu menjadi adat
budaya Nusantara memang sungguh mentakjubkan sekali hingga detik ini Islam di
negri ini menjadi sebuah agama terbesar
sedunia hal demikian suatu prestasi yang
patut di banggakan.Sebagai tanda adat kebudayaan islam jawi yang telah jadi
rutinitas dalam peringatan .Seperti sadranan,yang umum di laksanakan di wilayah
jawa tengah,sekatenan yang di laksanakan di tiga keraton jawi ,solo,jogja ,dan
Cirebon .Grebeg suro yang di laksanakan di ponorogo,dan muntilan ,kupatan di
jepara .Serta perayaan tahun baru islam 1 muharam di banten hal itu menunjukkan
bahwa semenjak dahulu islamlah pondasi utama yang di jadikan dasar kehidupan
Nusantara. Perayaan hari besar islam di tambah semarak lagi dengan berbagai
peringatan seperti ,Maulidunabi ,khoul auliya’illah ,yang di prakarsai oleh
tokoh tokoh tasawuf penganut ahli toriqoh .
Siar islam memang perlu di kembang
luaskan ke daerah /negri lainya menjalar keseluruh dunia .Sudah menjadi fakta
nyata bahwa islam jawi lebih di terima di kalangan masyarakat dan berkembang
dengan sangat pesat ,hal demikian tak nanggung nanggung menjadi yang terbesar
sedunia .Lain zaman memang lain cara dan metode perkembanganya seperti sekarang
islam mulai tumbuh berkembang dengan berbagai macam organisasi kemasyarakatan
dan yayasan pendidikan ataupun padepokan ,pondok pesantren ,majlis ta’lim serta
parpol islam ,hal demikian suatu kabar menggembirakan bagi pejuang pejuang
islam di manapun berada yang senantiasa menghembuskan nafas nafas perjuangan
islam ke seluruh daratan lima benua dunia .
Mengambil makna penting sadranan yang
sudah menyatu pada masyarakat menjadi sebuah budaya jawi adalah sarana bertemu
mengenal membangun kerukunan dan kebersamaan antar sesama masyarakat . Mengadakan
bersih bersih untuk memasuki bulan suci romadhon acara sadranan memang berjalan
setiap bulan ruwah setahun sekali ,hal demikian mengingatkan setiap manusia
untuk ingat pada leluhurnya yang sudah wafat .Melalui media ingat itulah di
harapkan menumbuhkan satu kesadaran bahwa semua manusia yang bagaimanapun pada
akhirnya akan kembali pada tempat abadi di pekuburan.Berbagai pengembangan
acara kegiatan dalam menyambut bulan puasa telah meluas ke semua sudut
kehidupan terutama area pendidikan islam seperti ponpes dengan
akhirussanah,masjid ataupun mushola yang telah di adakan oleh pihak pihak yang
bersangkutan .Hal demikian menunjukkan telah tumbuh suburnya siar islam dan
perkembangan islam mengikuti perputaran zaman yang ada.
Bulan suci Romadhon memang satu bulan yang sangat
istimewa maka para leluhur jawi untuk menyambutnya saja di mulai dengan bersih
bersih mulai dari tempat ,rumah ,sampai pekuburan selanjutnya membersihkan diri
ada yang mengadakan padusan dan acara ruwahan kirim doa buat leluhur sebagai
wujud bakti seorang anak pada orang tua leluhurnya yang sudah wafat .Melalui
acara acara yang sedemikian rupa di harap mampu membersihkan diri sehingga
nanti saat masuk di bulan suci sudah siap segalanya mampu menjalankan kewajiban
ibadah puasa .
Penulis : SIHH AL JAWI 3. Gondo
Manan Yogyakarta. 4.57. 7-19-2012.
1433 H. 1934 SK.
Pengageng Sufi Global Toriqoh An Naqsabandiyah Satoriyah Jawiyah
rimba modern yg nyata budaya yg lama cermin tuk ta2p esok hari.
BalasHapusawan berarak yg kan turunkan hujan di mana gerangan jatuh.
sebuah cerita tuk antar tidur.