Jumat, 20 Juli 2012

sadranan agung wot galeh


SADRANAN  AGUNG  WOTGALEH  JOGJA



MATARAM KOTA GEDE:

             Suatu kejayaan Kerajaan Islam Jawa di masa lalu terjadi sekitar abad 15 m.yang di berdirikan oleh Ki Gedhe Mataram /Ki Ageng Pemanahan .Menurut kisah yang sudah mashur Mataram berawal dari sebuah perdikan yang berkembang pesat dan maju secara cepat hingga menjadi sebuah kadipaten. Setelah Kasultanan Pajang Pari Purna Mataram berganti menjadi sebuah Kerajaan Islam Jawa, di bawah pimpinan beliau Panembahan Senopati ing ngalogo yang termasuk masih putra sang pendiri Mataram .Di lihat dari tinggalan yang ada Mataram sebuah kerajaan yang terfokuskan pada pertanian dan perdagangan ,pasar Kota Gede adalah satu bukti sejarah yang jelas atas kejayaan Mataram yang hingga kinipun masih hidup sebagai pasar tertua di daerah istimewa jogja.selain pasar sebuah Masjid Gede dan makom agung Raja raja Mataram yang keberadaanya satu lokasi dengan Masjid.
        Masjid dalam islam adalah suatu bangunan suci kebanggaan orang islam yang jadi ciri khas utama ,sebuah tanah yang teristimewa diatas bumi adalah sebuah tanah yang ada bangunan Masjidnya  .Masjid pula di sebut Rumah  Alloh di muka bumi.dari tinggalan berupa Masjid inilah penunjuk jelas tentang keberadaan kerajaan islam jawi di massa kekuasaan beliau sang Panembahan Senopati Mataram .Dengan adanya bukti Masjid Inilah sebuah jawaban jelas tuduhan macem macem pada beliau sang panembahan Senopati.jika di tilik lebih dalam lagi beliau selain seorang Raja penguasa ,pengatur kerajaan /kenegaraan beliau juga seorang Ulama’agung ahli tasawuf ,seorang Mursid Toriqoh Sufiyah Annaqsabandiyah ,kholwatiyah ,kubrowiyah ,jawiyah ,meneruskan mandate perjuangan ayahanda beliau ,ki gede Mataram ,sultan hadi wijoyo pajang yang sebagai ayah angkat beliau,juga beliau kanjeng Sunan kali jaga guru beliau .Memang begitulah tokoh jawa massa lalu seorang penguasa sekaligus seorang Ulama’jadi dalam pengaturan kehidupan kemasyarakatan kenegaraan jelas berpondasikan kitab suci dan dasar dasar agama islam yang sudah menyatu menjadi sebuah adat kebudayaan islam jawa .
        Keberadaan Mataram sendiri suatu perwujudan kerajaan islam jawi meneruskan massa kejayaan ,Maja pahit,Demak Bintoro ,wali songo ,pajang solo.Melihat dari namanya saja kerajaan islam jawi jelas hukum yang berlaku di wilayah Mataram  menggunakan hukum Islam seperti yang berlaku di kerajaan sebelumnya .

    MASJID SULTONI WOTGALEH SENDANG TIRTO:         

                
             Sebuah bangunan suci yang cukup kuno sejak abad 16 M.Sebagai istana terakhir beliau Panembahan Purboyo 1 dan 2.yang di makomkan di belakang masjid serta anak turun beliau juga murid murid dan masyarakat sekitar .Keberadaan masjid yang cukup tepat berada di tengah sawah tanaman tebu sangat cocok sekali buat sesirih kholwat anggayuh wahyuning gusti .Memang tiap malam ada saja yang melekan sesirih ,ziarah ngudi ilmu ,kaberkahan gusti di makom agung Panembahan Purboyo putra beliau Panembahan senopati Ing ngalogo .keberadaan beliau Panembahan purboyo selain punggawa kerajaan mataram juga seorang Ulama’agung ahli sufi yang mengajarkan toriqoh kholwatiyah kubrowiyah jawiyah meneruskan mandate ayahanda beliau Panembahan Senopati .Masjid sultoni di buat I’tikaf ,ngasah ilmu memang sangat bagus dan tepat sekali karena keberadaanya yang cukup lumayan terpisah dari perkampungan ,jadi jauh dari kebisingan masyarakat sehingga bisa hening konsentrasi penuh .Kegiatan rutinitas jamaah lima waktu berjalan dengan baik di tambah lagi buat pendidikan anak anak TPA.Sholat jumat,dan upacara upacara khusus agama islam terutama ,,Untuk menjalankan acara sadranan agung yang di laksanakan rutinitas setahun sekali .Seperti yang baru saja terlaksana dengan baik di hari minggu pon 6-9-2012.
           Menilik kekhususan beliau shokhibul makom Panembahan Purboyo 1 dan 2 seorang yang linuwih teranugrahi ilmu kesaktian yang sempurna yang terkenal di juluki banteng Mataram ,karena memiliki kekuatan seperti banteng di kala berlaga di medan peperangan membela dan membesarkan kerajaan Mataram .tepat sekali untuk  mengasah menajamkan ilmu kanuragan kesaktian ilmu ilmu hikmah dan ilmu kebatinan li tabarukan pada shokhibul makom agung beliau panembahan Purboyo.Budaya sesirih ibadah Kholawat I’tikaf mendekatkan diri pada dzat yang maha agung Alloh Robbul alamiin.Jenis kegiatan Khusus sesirih riyadhoh di makom auliya’ piyantun Agung linuwih memang sebuah ciri khas ,lelaku para sufi ahli tasawuf/toriqoh semenjak dahullu hingga sampai kapan saja .Jenis ilmu tasawuf memang ilmu sepuh kelanjutan dari ilmu ilmu sari’at islami yang di ajarkan di sekolahan ,madrasah ,pondok pesantren .Ilmu toriqoh memang jajaran ilmu yang berkelas tinggi jadi system dan modelnya tak sama seperti yang di ajarkan di kalangan ilmu sari’at,maka jenis ilmu tasawuf ada guru khususnya sendiri yang umum di kenal sebagai Guru Suci,kasepuhan ,kasempurnan dalam dunia tasawuf islam di sebut al mursid toriqoh tasawuf.Dalam bahasa jawa sebagai panembahan /kiyai ageng sepuh ,para sunan di zamanya massa wali songo.Memang beliau beliau inilah penerus perjuangan para wali songo ahli sufi telatah jawi.

     ADAT KABUDAYAN ISLAM JAWI.


           Tumbuh dan besarnya islam di Nusantara memang tak sama dengan negeri lainya bahkan dengan negeri asal mula islam di lahirkan saat ini.Islam Nusantara yang sudah menyatu menjadi adat budaya Nusantara memang sungguh mentakjubkan sekali hingga detik ini Islam di negri ini  menjadi sebuah agama terbesar sedunia  hal demikian suatu prestasi yang patut di banggakan.Sebagai tanda adat kebudayaan islam jawi yang telah jadi rutinitas dalam peringatan .Seperti sadranan,yang umum di laksanakan di wilayah jawa tengah,sekatenan yang di laksanakan di tiga keraton jawi ,solo,jogja ,dan Cirebon .Grebeg suro yang di laksanakan di ponorogo,dan muntilan ,kupatan di jepara .Serta perayaan tahun baru islam 1 muharam di banten hal itu menunjukkan bahwa semenjak dahulu islamlah pondasi utama yang di jadikan dasar kehidupan Nusantara. Perayaan hari besar islam di tambah semarak lagi dengan berbagai peringatan seperti ,Maulidunabi ,khoul auliya’illah ,yang di prakarsai oleh tokoh tokoh tasawuf penganut ahli toriqoh .
      Siar islam memang perlu di kembang luaskan ke daerah /negri lainya menjalar keseluruh dunia .Sudah menjadi fakta nyata bahwa islam jawi lebih di terima di kalangan masyarakat dan berkembang dengan sangat pesat ,hal demikian tak nanggung nanggung menjadi yang terbesar sedunia .Lain zaman memang lain cara dan metode perkembanganya seperti sekarang islam mulai tumbuh berkembang dengan berbagai macam organisasi kemasyarakatan dan yayasan pendidikan ataupun padepokan ,pondok pesantren ,majlis ta’lim serta parpol islam ,hal demikian suatu kabar menggembirakan bagi pejuang pejuang islam di manapun berada yang senantiasa menghembuskan nafas nafas perjuangan islam ke seluruh daratan lima benua dunia .
        Mengambil makna penting sadranan yang sudah menyatu pada masyarakat menjadi sebuah budaya jawi adalah sarana bertemu mengenal membangun kerukunan dan kebersamaan antar sesama masyarakat . Mengadakan bersih bersih untuk memasuki bulan suci romadhon acara sadranan memang berjalan setiap bulan ruwah setahun sekali ,hal demikian mengingatkan setiap manusia untuk ingat pada leluhurnya yang sudah wafat .Melalui media ingat itulah di harapkan menumbuhkan satu kesadaran bahwa semua manusia yang bagaimanapun pada akhirnya akan kembali pada tempat abadi di pekuburan.Berbagai pengembangan acara kegiatan dalam menyambut bulan puasa telah meluas ke semua sudut kehidupan terutama area pendidikan islam seperti ponpes dengan akhirussanah,masjid ataupun mushola yang telah di adakan oleh pihak pihak yang bersangkutan .Hal demikian menunjukkan telah tumbuh suburnya siar islam dan perkembangan islam mengikuti perputaran zaman yang ada.
      Bulan suci  Romadhon memang satu bulan yang sangat istimewa maka para leluhur jawi untuk menyambutnya saja di mulai dengan bersih bersih mulai dari tempat ,rumah ,sampai pekuburan selanjutnya membersihkan diri ada yang mengadakan padusan dan acara ruwahan kirim doa buat leluhur sebagai wujud bakti seorang anak pada orang tua leluhurnya yang sudah wafat .Melalui acara acara yang sedemikian rupa di harap mampu membersihkan diri sehingga nanti saat masuk di bulan suci sudah siap segalanya mampu menjalankan kewajiban ibadah puasa .

           Penulis : SIHH AL JAWI 3. Gondo Manan Yogyakarta.  4.57.  7-19-2012.  1433  H. 1934 SK.
           Pengageng Sufi Global Toriqoh An Naqsabandiyah Satoriyah Jawiyah

1 komentar:

  1. rimba modern yg nyata budaya yg lama cermin tuk ta2p esok hari.
    awan berarak yg kan turunkan hujan di mana gerangan jatuh.
    sebuah cerita tuk antar tidur.

    BalasHapus