Suasana bulan puasa tahun ini cukup
lumayan cerah semarak untuk saat ini sudah mulai masuk sepertiga awal bagi para pelakunya mulai
tertata pencernaanya terbiasa setelah mengalami peralihan dari kebiasaan makan
siang hari berubah menjadi malam hari.Karena puasa satu kewajiban khusus hanya
untuk alloh semata maka bagi yang benar menjalankanya senantiasa mendapatkan
pertolongan dalam segala macam hal baik segi kebutuhan lahiriyah yang berupa
kesehatan kekuatan ataupun kebutuhan batiniyah berupa ketenangan ketentraman
kesabaran keikhlasan dalam menjalaninya .
Di sini sebuah Masjid Agung Santren
Muntilan Magelang satu desa yang bisa terbilang daerah kaum muslim
pelaksanaan Puasa di sambut dengan penuh antusias semangat bersungguh
sungguh dengan taat ,di sini tak terlihat sebuah pelanggaran yang tampak
mencolok seperti tidak puasa di muka umum bikin onar mengganggu bagi yang
sedang berpuasa ataupun pelanggaran pelanggaran maksiat lain.Dengan keadaan
yang begini sangat tepat dan cocok sesuai tempatnya Santren daerah kaum muslim
yang taat menjalankan perintah agama islam .Hal baik ini patut di contoh daerah
daerah lain yang keadaanya belum baik belum tertata ,kebiasaanya masih
amburadul terhadap nilai keagamaan.
Kegiatan yang berlaku di saat sore
datang di adakan tadarus membaca Al Quran jelang berbuka puasa yang di pimpin
oleh Bapak Ustads saiful,untuk mengisi waktu menunggu detiknya berbuka puasa
bersama segenap takmir dan jamaah masjid
Agung Santren juga Santri anak anak sekitar Masjid.Habis berbuka puasa
melaksanakan jamaah sholat magrib ,berlanjut habis isyak melaksanakan kegiatan
jamaah sholat traweh yang di pimpin oleh Bapak kiyai Nasukha selaku imam traweh
dan tadarus malam yang di laksanakan penduduk sekitar .
Bulan Ramadhan yang penuh berkah ampunan
sanggup merubah keadaan yang tak biasa menjadi terbiasa seperti tadarus bersama
,pengajian kuliyah subuh ,I’tikaf serta nilai nilai ibadah lain yang memang
sepecial di laksanakan di masjid.Di tambah lagi keberadaan Masjid dekat Makom
keramat waliyulloh ,Kiyai Krapyak 1,kiyai Abdurouf,Kiyai syarif,,Mbah ahmad
abdul khaq ,mbah nyai dalhar juga lain lainya menjadikan tempat ini tak pernah
sepi dari pengunjung berziarah walaupun
di malam yang sudah larut.Selain itu tempatnya bergandengan dengan sekolahan
madrasah tsanawiyah jadi saat siang
ramai penuh anak sekolah .Di lihat letak kondisi sebuah desa tapi sudah Ramai
laksana kota akibat dari adanya sarana Ibadah masjid,Makom waliyulloh dan
sarana pendidikan islam dan pondok pesantren Darussalam watu congol maka dari
itu Santren layak jadi kota Santri walaupun wujudnya sebuah Desa.
Bagi Ummat islam Ramadhan satu bulan
sepecial yang datangnya cuma setahun sekali jadi untuk menyambutnya jenis kegiatan
keagamaan sangat tepat sekali di mana saja tempat ibadah selalu full seakan
sebuah pendidikan pondok pesantren yang isinya dalam setiap hari tiada sepi
mengkaji tentang Agama islam .Keadaan yang demikian suatu angin segar untuk penyuburan kebudayaan Islam yang
terbentuk dari upaya para pejuang yang gigih memperjuangkan Islam di muka
bumi.Setiap orang memang tak sama dalam mensikapi datangnya Bulan istimewa ini
tergantung kadar kemampuan keluasan ilmu pengalaman yang di miliki.
Hikmah dari pengadaan buka bersama
menambah nilai ketakwaan dan rasa kebersamaan karena dalam jamaah itulah
kekuatan islam yang sebenarnya tumbuh subur bagaikan kesuburan tumbuhan di
tengah hutan belantara yang menghasilkan hawa sejuk penuh oksigen alami yang
sangat bagus buat penyehatan alami.langkah selanjutnya sangat lebih sempurna di
buat rutinitas kegiatan habis massa Ramadhan jadi akan mewarnai hidupnya sebuah
Agama di manapun tempat yang
melaksanakanya.
PENULIS SIHH ALJAWI 3. 11.56.
29-7-2012. SANTREN MUNTILAN
MAGELANG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar