Sabtu, 18 Agustus 2012

falsafah pecut


         Dalam Dunia seni budaya jawa seperti Reogan ,jaranan ataupun bantengan,tak lupa membawa pecut ,begitu pula seorang pengembala dan pembajak sawah klasik,pecut alat utama yang tak bisa di tinggalkan .Dengan senjata pecut pula kisah sinetron tv si sembara seorang pendekar utama kata sinetron.pecut alias cambuk bisa di buat dari penjalin ataupun sodo aren dan sodo kelapa serta tali raffia .Bagi kalangan anak desa tempoe dulu sudah hal biasa pada mahir membuat pecut buat mainan anak anak .Begitulah fakta nyata dalam pandangan lahiriyah tentang pecut dengan segala fungsi pemakaian mengikuti profesi sang pembawa pecut.Masih ikut pandangan madhab lahiriyah pecut di buat dari dua unsur satu keras dan kaku buat pegangan sang pemakai.kedua lemes dan lentur seperti tali tambang yang umum dapat kita buktikan sendiri sendiri.
      Sebuah pecut jika di tela’ah jauh lebih mendalam lagi tentu jauh akan membawa sebuah pelajaran penting dalam kehidupan terutama buat pegangan utama dalil alamiyah khusus buat pemimpin.Karena dalam diri pecut telah menyimpan kata yang tak terhingga bahkan sanggup mewakili suara lisan agar tak kehabisan suara di sebabkan terlalu banyak berbicara .Para kerbau pembajak ataupun kambing sang gembala sangat taat dan mengerti sekali dengan apa yang di katakan sang pecut di saat di mainkan,begitu pula sang pecut dalam pentas seni reog ,jaranan dan bantengan ,akan melantunkan tarian tarian indah dan suara suara merdu yang mampu menambah semaraknya pentas seni itu sendiri.
     Sang pecut yang memiliki dua unsur sifat keras dan lentur memberikan pelajaran sikap sangat beradab dan bijaksana bagi siapa saja terutama buat pemimpin.Bukan pecut kalau tiada kerasnya atau hanya lemes lemes saja.Kerasnya pecut untuk keteguhan prinsip dan bersikap yang tepat di lapangan ,lenturnya sang pecut sebuah bahasa pergaulan dalam menarik jaringan yang tak berbatas hitungan .Langkah demikianlah satu kesuksesan yang telah di Raih oleh pejuang wali Songo massa lalu .sebuah bukti fakta nyata keberhasilan dari pecut yang di unduh para penggembala dan pembajak sawah klasik.
     Tanpa pecut para pembajak sawah jelas akan kehabisan suara menghadapi kerbau bajakan,pentas seni jaranan akan tampak kurang andaikata tanpa membawa perlengkapan pecut.Melihat kenyataan yang jelas kalau mendalami arti makna yang terkandung dalam sang pecut akan tampak .Melalui media pecut sebuah perubahan sikap sifat akan teratasi buat modal tolok ukur keberhasilan seorang pemimpin yang lagi berusaha sekuat tenaga pemikiran dalam menjalankan tugasnya memanggul amanah yang telah di percayakan khalayak banyak pada pundak sang pemimpin.

PENULIS: SIHH AL JAWI 3 PENGEMBAN SUFI GLOBAL DAN PEJUANG AL ILAHIYAH .2.34. 27-7-2012.MGLG    


.    

       

3 komentar: