MISTERI GUNUNG AGUNG JELANG
PEMILU.
Kejadian nyata ini terjadi saat negeri
ini lagi gonjang ganjing setelah menurunkan presiden gus dur dan di teruskan bu
mega wati ,rakyat pada kebingungan mencari sosok pemimpin bangsa yang tepat
sesuai kehendak hati nurani Rakyat .saat itu hasan sang pengembara ikut
merasakan derita hati rakyat maka ia tetirah mendaki Puncak sounan pecaron
Probolinggo ,untuk melihat siapa gerangan yang patut menjadi Presiden dalam
pemilu 2004 .masih di kawasan pecaron probolinggo jawa timur terus ku telusuri
jalan raya banyu wangi Surabaya .tanya bertanya jalan menuju gunung agung dapat
kutemukan terus menapaki jalanan berbatu yang cukup terjal melewati
perkampungan terakhir lanjut masuklah kedalam hutan .bagi orang kampung sekitar
keluar masuk hutan sudah jadi hal yang biasa memang jadi bagian dari
kehidupanya ,tapi bagi orang yang jauh dari pegunungan jelas suatu pengalaman
hidup baru yang butuh di telaah di pelajari yang jelas merubah kebiasaan yang
tak biasa terjalani dalam perkotaan .bagi orang yang suka tantangan dalam
hidupnya jelas penuh semangat dan kegembiraan menjalaninya di sebabkan hati dan
jiwanya telah siap mengambil sikap beradaptasi dengan keadaan yang akan
terjadi.bagi anak mama alias orang aleman jelas suatu siksaan yang bermassa
depan kesengsaraan yang terukir di benak lamunan fikirnya yang
menghantui.teriringi kicauan burung burung hutan yang masih tampak murni
hawanya yang bersih cukup membuat pernafasan jadi lebih segar rongga rongga
badan terasa di seteril secara alami dari racun racun polusi selama menjalani
hidup dialam keramaian .
Sambil mengendong tasku aku tetap
teruskan perjalanan walaupun jalan menanjak dalam suasana sepi tiada makhluk
manusia satupun selain aku. tapi di situ
aku tak kwatir walaupun tiada manusia masih banyak yang bisa di ajak
berteman ,para binatang ,pepohonan ,bebatuan rumput rumput kering ataupun basah
yang selalu segar karena tak jauh dari mata air yang selalu meneteskan mata
airnya yang tampak jernih nan segar .memang begitulah keadaan yang asli di
dalam hutan minum air sumber bisa langsung minum tak perlu kwatir ada apa apa
karena air pegunungan ada memang murni adanya menghidupi makhluk hidup apa saja
yang bergantung padanya .tatkalla melihat ada kucuran kucuran mata air menetes
tak kulalaikan ku manfaatkan untuk membasahi tenggorokan yang kering karena ngos
ngosan menempuh pendakian menuju gunung agung
.jelang senja aku telah sampai di pemakaman sang Raden semarang .di
sekitar tak jauh dari makam banyak gerombolan kera puluhan kawanan kera
bergelantungan di atas pohon mencari makan .memang begitulah pola kehidupan
bangsa kera bergerombol serombongan tampak ceria mencari makan bersama sama
memakan apa saja yang bisa mereka makan .kalau di tengah hutan yang sudah jadi
rumah kehidupanya. bangsa kera kera liar memakan pupus dedaunan .kalau tidak
musim buah buahan .setelah senja menghilang malam mulai berkunjung di tempat
aku menginap ,kabut malam pun mulai menyelimuti jadi tak hayal kalau keadaan
menjadi gelap ,hawanya pun menjadi
dingin karena sudah keputusanku bertekad tak mengendorkan nyali walau di tengah
hutan hanya sendiri berteman sunyinya malam yang semakin larut .habis berziarah
aku leyeh leyeh tiduran sambil istirahat
hitung menghitung esok pagi harus meneruskan pendakian ke puncak pucuk sounan
dalam istilah bahasa Madura .istilah jawanya .di puncak tempat penyuwunan
/permintaan.konon tempat ini petilasanya syeh maulana iskhaq bermunajat hendak
mentaklukkan blambangan,juga tempat bertapanya sunan kali jaga dalam
menjalankan tugas dari sultan demak untuk mencari sang Prabu Browijoyo yang di
kawatirkan menyebrang ke bali. Angin malam semakin dingin menusuk sampai sampai
aku menggigil kedinginan hawa seram menyelimuti tempat istirahatku ,hoaaaah
hoaaah wussst wussssttt .tiba tiba ada sinar putih memancar terang aku
terperanga melihatnya kejadian aneh tiada lampu penerang keadaan menjadi terang agak remang remang
padahal tiada rembulan ,rupanya sinar yang muncul dari alam kegaiban .usai sinar terang munculah empat sosok orang besar
besar berjubah aneka warna yang berciri khas .berperawakan tegap perkasa
berjenggot sama agak keputih putihan berdandan sang pendeta seperti pendeta
dari india .
Yang satu berjubah putih ,satunya
berjubah merah kecoklat coklatan ,satunya lagi berjubah hijau daun muda ,yang satunya
lagi berjubah biru langit.aku tak mampu berbuat apa apa di datangi empat sosok
orang raksasa .aku hanya terdiam terperanga mereka berbuat seakan para pemain
ketoprak yang sedang berlaga di atas panggung saja .tanpa kedip terus ku amati apa gerangan yang sedang
di mainkkan oleh para pendeta pendeta ini ,terbersit dalam fikirku mungkin
inikah gambaran nyata tentang kejadian yang akan terjadi pada negeri ini dengan
musim goncangnya keadaan kebingungan atas banyaknya partai politik sehingga
rakyat jadi bingung harus memilih sosok pimpinan yang bagaimana dan siapa yang tepat memimpin negeri yang
sedang dalam goncangan hebat .?tak jauh
dari para pendeta berdiri ada mesin diesel berputar mesinya jreng jreng
deng deng deng …..tampak jelas semua pendeta bergelak tawa sangat keras ,ha ha
ha ha ha,bisa di bayangkan betapa gemuruhnya empat orang besar ketawa ketawa
serentak keadaan tambah guncang angin pun tambah membesar menggoyang pohon
pohon woaah ssssst ssssst…...tiba tiba pendeta yang berjubah biru maju kedepan
ia berdiri tegak menatapku dengan tajam .aku tambah goncang terasa merinding
bulu bulu kudukku .
Ha ha ha ha rupanya para pendeta
bertarung adu ilmu yang berjubah merah kecoklat coklatan tak henti hentinya
menyerang pendeta yang berjubah biru .ha ha ha jubah biru tetap bertahan sekuat tenaga ia tak bergeser
sedikitpun walaupun serangan bertubi tubi menghujaninya dari jubah merah
,sampai kedua kaki jubah biru ambles kedalam tanah karena menahan serangan lama semakin lama menahan serangan jubah biru
tetap saja bertahan .dua pendeta yang lain tampak diam saja yang berwarna hijau
dan yang berwarna putih .cukup lumayan lama pertarungan para pendeta tak
berhenti .jubah biru masih saja bertahan sampai kedua kakinya tidak tampak lagi
ambles kedalam tanah sebatas lututnya .penyerangan jubah merah semakin membesar
dan semakin membabi buta . suara diesel semakin kencang berbunyi mengiringi
pertarungan kedua pendeta,drendeng deng deng deeeengg….sampai akhir aku melihat
pertarungan kedua pendeta. jubah birru masih bersikukuh bertahan sampai darah
penghabisan adapun jubah merah tetap
melancarkan serangan malah ilmu ilmu mereka sampai tingkat tertinggi ,ditempat
aku menonton sampai ikut bergetar mengkorok semua badanku prinding prinding
menakutkan sekali tak lama pertunjukkan itu menghilang aku sadar total kembali
,lalu kunyalakan rokok sambil mikir mikir tentang kejadian yang baru saja ku
lihat .apa makna di balik ini semua hisapan demi hisapan ku resapi membolak
balikkan fikir sampai larut malam mungkin saking capeknya tak terasa aku
tertidur pulas sekali buat persiapan besok pagi pagi naik ke puncak sounan.
Habis bangun pagi aku langsung
teruskan perjalanan ke puncak sampai di puncak sekitar sore menjelang magrib
matahari terlihat kuning kemerah merahan .usai magrib setelah ziarah di
petilasan sunan kali jogo aku turun sedikit ke lereng masuk kedalam sebuah goa
di dalam goa inilah akhirnya aku bermalam nunggu malam semakin larut dan kantuk
datang ku rebahkan badanku belum terpejam mataku tiba tiba ada sinar putih
turun dari langit menerobos masuk ke dalam goa dan berubah jadi sosok manusia
yang tinggi besar .rupanya seorang raksasa berjubah putih kabut .aku sedikit
gusar memandang raksasa tadi tingginya setinggi pohon kelapa kepalanya tidak
tampak .melihat kejadian ini aku tak bisa gerak hanya pasrah
saja hendak di apakan saja sama raksasa aku tak mampu apa apa tak begitu lama tanpa sepatah kata raksasa
menghilang dari hadapanku dan suasana jadi biasa seperti semula .rokok tinggal
satu kunyalakan sambil mikir apa lagi dengan makhluk yang baru saja
mendatangiku sampai rokokku habis lalu
akupun tertidur pulas maklum habis seharian dari pagi sampai malam belum
tidur karena menempuh pendakian yang tak mudah di lihat dari kondisi medan yang
sangat mengerikan .
Kalau di gali secara mendalam tentang
raksasa raksasa yang mendatangiku baik di gunung agung yang mengadakan
pertarungan sengit menunjukkan bahwa seperti itulah nanti kejadian yang menimpa
negeri ini .yang sedang bingung mencari sesosok pemimpin terlihat dari warna
warna jubah yang di kenakan para pendeta jubah birulah yang akan menjadi
pemimpin tapi anehnya kok di serang
beruntun tak henti hentinya oleh jubah merah
.memang begitulah perputaran sebuah perpolitikan Negara saling adu
segala macam untuk mencapai kemenangan dan kekuasaan billa kekuasaan tercapai
jelas kekuasaan itulah yang di pertahan sampai mati matian oleh pihak penguasa
.pesaingnya jelas mencari celah segala celah untuk menjatuhkanya hal itu
terlihat jelas di pertunjukkan padaku oleh para pendeta yang sedang adu ilmu
kekuatan demi memperjuangkan cita citanya masing masing .tampak sengit sekali
pertarungan para pendeta .hal demikian dalam dunia nyata sampai menggoncang
semua rakyat nyata memang belum lama negeri ini tergoncang massalah BBM yang
sempat menimbulkan hiruk pikuk pendemo yang menolak dan kejadian kejadian
ganduh rusuh antar sesama kelompok
.potret potret pilu negeri ini patut di fikirkan di carikan jalan solusi yang
tepat secara damai jangan sampai menimbulkan perpecahan apalagi sampai
peperangan sebangsa yang masih saudara hanya memperebutkan kekuasaan sesaat
.kalau para petinggi tetap berperang adu kekuatan seperti percontohan pendeta
,rakyat lagi yang jadi bulan bulanan menjadi korbanya .sungguh amat menyedihkan para rakyat jelata
bila pembesarnya adu kekuatan nasib mereka rakyat jelas terabaikan tak terurus
yang semestinya yang sudah jadi kewajiban para petinggi petinggi .mengenahi
jubah putih dan hijau yang hanya diam seperti penonton rupanya mereka tak mau
tahu tak ikut campur pertarungan sengit ini .padahal mereka kan juga mengemban
amanat meleraikan massalah untuk kedamaian bersama tapi kenapa mereka hanya
diam saja seakan akan tiada apa apa .hal seperti ini bagi sosok pemimpin sangat
tidak layak di mana pertanggung jawaban mereka dalam berkampanye merayu
pemilihnya untuk mendukung penuh tapi bila ada kegoncangan mereka hanya diam
. Nah dari pertunjukan para pendeta
tadi aku berfikir apa benar ya nanti yang akan terjadi menimpa negeri ini
persis yang aku lihat?kalau memang benar sungguh pilunya negeri ini .terutama
kasihan banget nasib wong cilik kaum jelata hanya di jadikan sasaran
pertarungan mereka ,waah sungguh malang nasibmu jelataaa ? jika di lanjutkan
tentang potret di puncak sounan yang tampak hanya kelompok jubah putih yang
berperan .namanya saja jubah putih tentunya juru damai pengajak jalan kesucian
menjauhi hal hal yang bersifat pada jurang kehancuran perpecahan peperangan
antar sesama saudara .memang begitulah layaknya seorang tokoh kelompok yang
berani memakai simbul putih sudah jadi beban mental mereka harus tegas
memperjuangkan warna bersih kesucianya
jangan sampai malah ikut ikutan nimbrung dalam gelap.memaknai hal
kejadian yang telah terjadi aku hanya seorang jelata apa dayaku apa kekuatanku
,bisaku yah hanya menyaksikan belaka seperti layak umumnya kaum jelata yang
Cuma terganjar seorang penonton billa teribaratkan pertandingan sepak bolla
yang lagi seru serunya pertandingan berjuang saling menjebol gawang lawan masing
masing .bisanya jelata hanya bersorak billa jagonya mengegolkan memuja muja
sang pencetak gol.horee menang menang begitulah kira kira sorak sorai suporter
yang jagonya memenangkan pertandingan .
SIHH AL JAWI 3.SUFI GLOBAL.
hayo siapa yang menang nanti?
BalasHapus